Rabu, 24 Oktober 2012

Kapal Nabi Nuh, Misteri Sejarah Peradaban Manusia


Banjir besar dunia (Bencana Nuh), berdasarkan temuan-temuan geologi diperkirakan terjadi pada sekitar tahun 11.000 SM atau 13.000 tahun yang lalu. Selain temuan geologi, Peristiwa Bencana Nuh, juga meninggalkan Jejak Arkeologis berupa Patung Sphinx di Mesir.

Bencana Nuh ini juga melanda Nusantara. Hal ini bisa kita buktikan, dengan ditemukannya, ikan spesifik yang bernama ikan belido, pada dua pulau yang berbeda, yakni Sumatera (sungai musi) dan Kalimantan (sungai kapuas).

Diperkirakan, Pulau Sumatera dan Kalimantan, dahulunya menyatu, dimana sungai musi dan sungai kapuas, merupakan anak sungai, dari sebuah sungai, yang saat ini berada di dasar laut Selat Malaka.

Berdasarkan ilmu Geografi, Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Jazirah Malaka dipisahkan oleh laut yang dangkal. Diperkirakan sebelum terjadi bencana Nuh, pulau-pulau itu berada dalam satu daratan, yang disebut Keping Sunda (Sunda Plat).

Beberapa ilmuwan, diantaranya Profesor Aryso Santos dari Brasil, menduga Keping Sunda ini, dahulunya merupakan benua Atlantis, seperti disebut-sebut Plato di dalam bukunya Timeus dan Critias.





Peradaban Tinggi Masa Lalu 

Berdasarkan kepada penemuan naskah kuno di dalam Piramid Besar Cheops, yang mengatakan piramid dibangun ‘pada waktu gugusan bintang Lyra berada di rasi Cancer’. Menurut sejarawan, Abu Said El Balchi, peristiwa tersebut terjadi pada sekitar 73.300 tahun yang lalu.

Kemajuan teknologi di masa lalu, juga terlihat dari kecanggihan, kapal yang dibuat Nabi Nuh bersama pengikutnya, sekitar 11.000 SM (13.000 tahun yang lalu).

Mari kita coba bayangkan…


  • Kapal ini bisa memuat ribuan bahkan mungkin ratusan ribu pasang hewan, yang kelak menjadi nenek moyang hewan masa kini…. 
  • Masing-masing hewan harus ditempatkan sesuai dengan habitatnya. Unta harus di tempat yang panas. Pinguin harus di daerah dingin. Belum lagi buat binatang-binatang kecil seperti semut, kutu, jangkrik, dll. Semuanya harus disiapkan tempat khusus. Kalau tidak, wah, jelas binatang-binatang kecil itu bisa terinjak-injak oleh binatang-binatang lainnya. 
  • Untuk pelayaran berminggu-minggu jelas diperlukan gudang makanan yang besar dan canggih. Kalau tidak, bisa-bisa semua tikus dimakan ular, akibatnya tikus menjadi punah. Belum lagi makanan buat harimau, singa dan buaya. Untuk sapi, kambing dan kuda juga harus disiapkan rumput segar. 
  • Tempat makanan juga harus steril, sebab kalau sampai hewan itu sakit lalu mati, hewan tersebut akan menjadi punah. Mungkin kita tidak akan pernah melihat lagi di masa sekarang kalau saja di masa itu telah punah. 
  • Kapal tersebut juga dirancang agar tahan terhadap terjangan ombak dan air bah, yang mungkin 1000x lebih hebat dari tsunami. Dan harus menahan beban ribuan hewan. 


Di dalam Al Qur’an diceritakan, gelombang air ketika itu laksana gunung, sebagaimana firman-Nya :

”Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung…” (QS. Hud (11) ayat 42-43).

Bahkan berdasarkan pendapat, salah seorang cendikiawan Muslim, Ustadz Nazwar Syamsu, dalam Buku Serial “Tauhid dan Logika“, bencana Nuh ini, telah mengakibatkan bergesernya kutub utara bumi, dari Makkah kepada posisinya yang sekarang.

Kapal Nabi Nuh AS ini dibuat di atas bukit yang tinggi. Diperlukan peralatan yang canggih untuk mengangkut bahan bangunannya. Belum lagi perhitungan struktur kapal yang harus teliti, tentunya untuk proyek raksasa perjalanan Nabi Nuh AS dan pengikutnya, tidak mungkin dibuat secara asal-asalan.

The Great Noah Ark, belum ditemukan 

Dengan memperhatikan, betapa dahsyatnya teknologi Bahtera Nuh ini, rasanya sulit bagi kita untuk mempercayai temuan Ekspedisi “Noah’s Ark Ministries International” (NAMI) dari Hongkong, yang mengklaim telah menemukan ”The Great Noah Ark”, di gunung Arafat Turki, pada ketinggian 4.000 meter, sekitar bulan April 2010.



Lagipula Kapal Nabi Nuh, yang mereka temukan diperkirakan terbuat dari susunan kayu purba, dan berdasarkan hasil penelitian, telah berumur 4.800 tahun.


Kapal Nuh

Apa mungkin, ada sebuah kapal kayu bisa bertahan dari bencana Nuh, yang gelombangnya laksana gunung, dengan kekuatan mungkin 1.000 kali, lebih hebatnya dari Tsunami di Aceh ?

Apa ada bukti arkeologis, yang menyatakan pada 4.800 tahun yang lalu, pernah terjadi banjir besar di permukaan bumi ?

Intinya, Kapal Nabi Nuh AS merupakan kapal tercanggih yang pernah dibuat umat manusia. Dan sampai saat ini, keberadaannya masih misterius.

Bencana banjir di masa Nabi Nuh AS telah menghancurkan dan menenggelamkan peradaban tinggi umat manusia pada masa itu. Akibatnya peradaban itu musnah tak bersisa kecuali sebagian kecil saja yang diselamatkan, dan semua itu telah membawa kembali umat manusia kepada zaman batu.


Lihat Sumber

rePost By : Eko-Gretz

Makhluk Laut Ini Dapat Buat CorpCircle di Dasar Laut

Beberapa waktu lalu dunia sempat dikejutkan oleh hadirnya Crop Circle yang ada dibawah lautan Samudra Pasifik. Ya, anda tidak salah dengar, Crop Circle yang biasanya ditemui pada dataran pertanian kini ternyata muncul didalam laut. Orang yang pertama kali menemukan Crop Circle ber diameter sekitar 1,98 meter ini adalah seorang Fotografer Jepang bernama Yoji Ookata di kedalaman 24,3 meter.

Sepanjang karirnya hampir 50 tahun sebagai seorang fotografer, Yoji Ookata belum pernah menemukan fenomena Crop Cricle dibawah laut seperti ini sehingga dirinya penasaran siapakah yang membuat pola unik ini, apakah hanya pekerjaan orang yang iseng saja aaukah justru dari sesuatu yang tidak biasa. Namun setelah diselidiki lebih lanjut oleh tim akhirnya misteri pembuat Crop Circle dibawah laut berhasil diungkap!

Ternyata makhluk yang Membuat Crop Circle dibawah laut ini tidak lain adalah Puffer Fish atau Ikan Buntalyang diketahui sangat beracun namun populer di Jepang sebagai santapan yang sangat lezat.

Pertanyaannya, bagaimanakan ikan buntal ini membuat Crop Circle itu?








Ternyata percaya tidak percaya ini adalah kegiatan wajib dari sang Pejantan untuk menarik sang Betina. Ya, sang Pejantan akan membuat pola-pola unik dengan menggunakan siripnya dan ini dilakukan sampai selesai lho tanpa lelah. Semakin tinggi pola yang dibuat maka akan semakin besar peluang mendapatkan sang Betina. Nah, sang Betina yang tertarik akan mendekati pola yang menyerupai sarang itu dan kemudian tentu saja terjadi perkawinan.

Namun keunikan pola ini tidak sampai disini saja. Setelah bertelur, pasangan ikan Buntal itu akan meletakkan telur mereka tepat ditengah lingkaran dan ternyata pola ini cukup efektif untuk menahan arus air laut yang cukup deras sehingga telur-telur mereka tidak terbawa. Wow... ternyata masih banyak rahasia Laut yang belum terungkap ya  


rePost By : Eko-Gretz 
Silahkan Berkomentar dengan bahasa yang baik, dan silahkan mengkopy isi blog ini jika bermanfaat, Dan jangan lupa sertakan sumbernya