“Oh
ya?” tanya Marsya terlihat sama sekali tidak tertarik. Komentar barusan
juga hanya sekedar formalitas, membuat Angela memberengut sebel.
“Ih, gue serius juga” kata Anjela ngambek.
“Iya
deh. Kalau dia memang sekeren itu terus kerenan mana sama si galang?”
tanya Marsya kemudian. Sengaja memberikan perbandingan sang pacar
sahabatnya dengan harapan mulut gadis itu bisa segera tertutup.
“Nah justru itu keren nya sama. Baik wajah maupun style. Ya iya lah secara mereka kembar gitu lho” terang Angela.
Langkah Marsya terhenti. Menatap kearah Angela dengan tampang serius. Yang di tatap juga balik menatapnya.
“Loe serius?” tanya Marsa kemudian. “Jadi galang punya kembaran?” sambung Marsa lagi.
“Tentu saja bohong” balas Angela membuat Mulut marsa maju dua senti. Kesel karena di kerjain oleh sahabatnya yang satu itu.
“Lagian salah loe sendiri si. Gue ngomong panjang lebar sedari tadi di cuekin mulu”.
“Please
deh, Angela. Loe kan udah punya pacar, la terus kenapa masih harus
ngurusin cowok laen si. Pake muji – muji segala lagi. Kalau sampe Galang
tau kan bisa gaswat”.
“Justru karena gue udah punya pacarlah makanya gue cerita in ke elo”.
“Maksutnya?” Tanya Marsya dengan kening berkerut saat mendapati senyum misterius di bibir sahabatnya.
“Gue pengen jodohin sama loe” todong angela langsung.
“Uhuk
– uhuk” Marsya yang kebetulan sedari tadi mengulum permen kiss kontan
tersedak. Bukan, bukan karena omongan anjela barusan. Tapi karena
matanya tiba – tiba menemukan objek pandangan yang benar – benar
menarik.
“Loe kenapa si?. Kalau makan hati – hati donk” kata Angela sambil mengusap – usapa punggung Marsya.
“Angela, loe tau nggak dia siapa?”.
“Ha?”
tanya Angela. Matanya segera mengikuti arah terlunjuk Marsya. Begitu
mendapati sosok yang di maksut ia terdiam. Untuk sejenak berfikir.
“Dah dia itu lah orang yang sedari tadi gue maksut. Gimana ?. keren kan?” tanya Angela lagi.
“Jadi
dia?” tanya Marsya. Walau bingung melihat mata Sahabatnya yang tiba –
tiba terlihat berbinar – binar tak urung Angela mengangguk membenarkan.
“Oke, kalau begitu gue setuju. Loe bisa jodohin gue sama dia”.
“Ha?” mulut Angela terbuka. Asli kaget.
“La tadi loe kan bilang loe mau jodohin dia sama gue. Ya sekarang gue bilang gue setuju” kata Marsya lagi.
“He he he, tunggu dulu. Loe nggak serius kan?” tanya Angela terlihat horor.
“Tentu saja serius. La kan tadi loe sendiri yang nawarin”.
“Ampun
deh marsya, gue tadi Cuma bercanda aja kale. Kenal juga belum. Ketemu
juga baru kemaren. Tau namanya juga baru tadi. Yang benar saja lah”.
“Ya sudah kalau gitu. Biar gue usaha sendiri”.
“Maksutnya?” tanya Angela bingung.
Marsya
hanya angkat bahu sambil tersenyum penuh makna membuat mulut Angela
makin terbuka lebar tanpa suara yang keluar sama sekali. Ayolah, ini
sama sekali nggak lucu. Semua orang juga tau kalau sahabatnya
yang satu itu belum pernah terlihat jalan bareng cowok dalam arti yang
sesungguhnya atau dengan katalain biasa disebut pacar. tapi kenapa
sekarang.... Angela sama sekali tidak berani melanjutkan pemikiran
liarnya. Kepalanya hanya mampu mengeleng – geleng tak percaya.